Industri manufaktur merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sektor ini telah menyumbang 16% lebih terhadap PDB negara pada tahun 2023. Peranannya tidak terlepas dari proses produksi barang fisik melalui berbagai tahapan yang terstruktur dengan melibatkan mesin, tenaga kerja, dan bahan baku.
Jenis industri manufaktur sangat beragam, mencakup sub-sektor seperti makanan dan minuman, tekstil, hingga peralatan transportasi. Masing-masing sektor masing memiliki metode pengembangan produk yang berkesinambungan.
Pada artikel ini, tim Bawalaksana.id akan membahas tentang jenis-jenis manufaktur, beberapa contohnya dan juga tantangan apa saja yang ada di sektor ini.
Apa yang Dimaksud Perusahaan Manufaktur dan Tujuan Bisnisnya?
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau siap pakai, seperti perusahaan yang memproduksi semen, kertas, plastik, porselen, kaca, kayu, makanan, otomotif, gadget dan bahan kimia.
Tujuan utama bisnis perusahaan manufaktur adalah untuk menjual bahan baku atau produk setengah jadi, sehingga dapat diolah atau dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Manufaktur akan mendapatkan profit bisnis melalui skala ekonomi, yaitu dengan memproduksi barang dalam jumlah besar kemudian menjualnya dengan harga yang kompetitif.
Pengertian dan Peran Industri Manufaktur
Industri manufaktur memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Berikut adalah beberapa aspek penting dari industri manufaktur:
Definisi dan Proses
- Industri manufaktur merupakan industri yang dapat melakukan transformasi bahan mentah menjadi barang jadi melalui metode fisik, kimia, atau mekanis.
- Proses ini melibatkan penggunaan mesin, peralatan canggih, dan tenaga kerja yang banyak. Disamping itu juga diperlukan investasi yang besar dan waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan.
Kontribusi Ekonomi
- Sektor ini menyumbang sekitar 16,30% pada Q2 tahun 2023 terhadap PDB Indonesia.
- Industri manufaktur juga berpengaruh terhadap sektor lain seperti perdagangan, transportasi, dan pariwisata, serta memberikan kontribusi pada cadangan devisa negara.
Jenis dan Manajemen Produksi
- Terdapat berbagai jenis manufaktur seperti makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif, dan elektronik.
- Manajemen produksi melibatkan penggunaan SOP yang terstruktur dan membutuhkan kerjasama yang baik dengan pemasok untuk memastikan efisiensi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Industri manufaktur terus berkembang dan memainkan peranan krusial dalam kemajuan ekonomi. Sektor ini memerlukan pengelolaan yang cermat untuk memaksimalkan produktivitas dan keberlanjutan. (Baca: 7 Sistem Vital untuk Membuat Proses Manufaktur Lebih Efektif)
Jenis-jenis Industri Manufaktur
Industri manufaktur di Indonesia sangat beragam, mencakup berbagai sektor yang memainkan peran penting dalam perekonomian nasional:
Sektor Industri Dasar dan Kimia:
- Termasuk produksi bahan kimia seperti plastik, cat, pupuk, dan kimia pertanian.
- Contoh perusahaan: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang membutuhkan bahan mentah dari tambang.
Sektor Tekstil dan Pakaian:
- Memproduksi tekstil, pakaian, dan aksesoris fashion.
- Perusahaan terkemuka seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk dan PT Asia Pacific Fibers Tbk.
Sektor Otomotif dan Elektronik:
- Industri Otomotif meliputi produksi kendaraan dan komponen otomotif.
- Industri Elektronik berfokus pada perangkat seperti komputer dan telepon seluler.
- Contoh perusahaan di sektor ini adalah PT LG Electronics Indonesia dan PT Samsung Electronics Indonesia.
Sektor Makanan dan Minuman:
- Mengolah bahan mentah menjadi produk konsumsi.
- Mengalami pertumbuhan signifikan karena tingginya permintaan konsumen.
Sektor Farmasi:
- Memproduksi obat-obatan untuk manusia dan hewan.
Sektor Logam dan Mesin:
- Memproduksi mesin dan peralatan industri.
- Setiap sektor ini memiliki keunikan dalam proses produksi dan manajemen, serta berkontribusi terhadap diversifikasi ekonomi dan inovasi teknologi di Indonesia.
Perlu diketahui, bahwa setiap manufaktur memiliki metode yang berbeda-beda dalam melakukan produksi, sesuai dengan permintaan pelanggan.
Ada beberapa metode dan skala produksi yang umumnya diadopsi oleh perusahaan manufaktur dalam merespon permintaan pasar, meliputi:
- Discrete Manufacturing
- Process Manufacturing
- Mixed Mode Manufacturing
- Job Shop Manufacturing
- Repetitive Manufacturing
Kami telah membahas secara detail terkait metode dan skala produksi yang digunakan oleh manufaktur pada artikel kami berjudul Jenis-jenis Perusahaan Manufaktur dan Metode Produksi yang Digunakan.

Tantangan dan Peluang di Era Digitalisasi
Dalam menghadapi era digitalisasi, industri manufaktur, khususnya di Indonesia mengalami berbagai tantangan dan peluang. Hal ini dapat dijabarkan pada beberapa poin berikut ini:
Tantangan
- Kekurangan Tenaga Kerja Teknis: Diperkirakan akan terjadi kekurangan 9 juta tenaga kerja di bidang Information and Communication Technology (ICT) untuk mendukung perkembangan di sektor ini melalui transformasi digital.
- Keamanan Siber dan Tenaga Kerja Terampil: Adopsi Industri 4.0 membawa kekhawatiran tentang keamanan siber dan kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil.
- Dampak Sosial dan Lingkungan: Industri 4.0 berpotensi mengurangi limbah dan konsumsi energi, namun juga berpotensi menghasilkan limbah elektronik berbahaya dan menipiskan sumber daya non-terbarukan.
Peluang
- Peningkatan Pekerjaan: Digitalisasi di industri manufaktur diperkirakan akan menciptakan 27 juta pekerjaan baru di Indonesia hingga tahun 2030.
- Teknologi Transformasi: Penggunaan robotika, pencetakan 3D, IoT, AI dan ML, Big Data, VR dan AR, HPC, Digital Twin, platform cloud, dan hybrid cloud untuk meningkatkan efisiensi produksi, inovasi produk, kualitas, adaptabilitas, dan keselamatan kerja.
- Smart Factories: Implementasi Smart Factories menuntut investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan tenaga kerja, dan upaya untuk mengatasi tantangan dengan bijak untuk mempersiapkan masa depan.
Pemerintah Indonesia mendukung transformasi digital melalui inisiatif seperti Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk memperkuat posisi industri manufaktur dalam kancah global.
Untuk merealisasikan tujuan ini, Indonesia sudah memulai apa yang disebut dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Dengan begitu, sektor ini siap menghadapi era revolusi industri 4.0 dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, investasi dan ekspor negara.
Peran SDM dalam Menunjang Industri Manufaktur
Dalam mendukung keberhasilan industri manufaktur, peran Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa aspek penting dari Manajemen SDM dalam industri manufaktur:
Rekrutmen dan Seleksi
Praktik rekrutmen dan seleksi yang efektif sangat penting untuk mengidentifikasi kandidat yang tepat untuk pekerjaan, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja karyawan.
Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan dan pengembangan membantu karyawan memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru, yang dapat meningkatkan kinerja mereka dan berkontribusi pada keberhasilan organisasi.
Kompensasi dan Manfaat
Praktik kompensasi, termasuk gaji dan manfaat, dapat memotivasi karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja mereka, yang mengarah pada peningkatan kinerja.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah alat kritikal untuk mengevaluasi kinerja karyawan, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan memberikan umpan balik kepada karyawan.
Promosi
Praktik promosi juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena menyediakan peluang untuk pertumbuhan dan pengembangan karir.
Pendidikan dan Pelatihan Vokasional
Dilansir oleh Media Indonesia (01/5/2023), bahwa untuk meningkatkan kualitas calon tenaga kerja industri, Kementerian Perindustrian melalui BPSDMI menyediakan pendidikan dan pelatihan vokasional. Yaitu melalui 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK yang aktif berkolaborasi dengan berbagai sektor industri.
Selanjutnya dengan adanya Manajemen SDM berbasis kompetensi, hal ini pun berdampak pada kepemilikan sumber daya manusia yang lebih mampu dalam menghadapi perubahan dan pergeseran globalisasi.
Manajemen Produksi yang Baik untuk Sustainability
Sebagaimana yang telah kami informasikan pada artikel ini, bahwa industri manufaktur memiliki peran penting sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia. Yaitu kontribusinya menjadi yang terbesar dibandingkan dengan sektor yang lainnya.
Dengan beragamnya sub-sektor dalam industri ini, mulai dari makanan dan minuman hingga teknologi, industri manufaktur menunjukkan kekuatannya dalam inovasi dan adaptasi terhadap era digitalisasi yang terus berkembang.
Peningkatan pada manajemen produksi dan efisiensi dapat memastikan keberlanjutan sektor ini di masa yang akan datang. Hal ini tentunya memberikan penegasan akan peran pentingnya dalam perekonomian nasional dan global.
Sambil menjaga momentum positif ini, penting bagi pemangku kepentingan untuk terus mendorong inovasi dan adaptasi terhadap perubahan teknologi.
Jika Anda tertarik untuk menggali lebih dalam berbagai jenis perusahaan manufaktur serta bagaimana metode mereka dalam merespons permintaan pelanggan, silahkan membaca artikel kami tentang Jenis-jenis Perusahaan Manufaktur dan Karakteristiknya.
Dengan upaya bersama antara industri, pemerintah, dan komunitas akademis, kita dapat semakin memperkuat fondasi industri manufaktur Indonesia. Selanjutnya, kita dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Romanta Pinrih Linuwih
Pneumatic Automation System Expert
Artikel ini ditulis dengan kolaborasi bersama Romanta Pinrih Linuwih, ahli di bidang Pneumatic Automation System, untuk memastikan keakuratan dan kualitas tulisan terbaik.