7 Sistem Vital untuk Membuat Proses Manufaktur Lebih Efektif

Februari 13, 2024
Production line in Original Equipment Manufacturer (OEM) industry

Agar proses produksi menjadi lebih efektif, manufaktur dapat menggunakan sejumlah sistem dan metode seperti berikut:

  1. Quality Management
  2. Warehouse Management
  3. Supply Chain Management
  4. Lean Manufacturing
  5. Manufacturing Execution
  6. Six Sigma
  7. Automation System 

Apa itu Lean Manufacturing?

Lean manufacturing adalah pendekatan sistematis untuk manajemen produksi dan proses. Fokus dari sistem ini adalah untuk pengoptimalan nilai (produk/perusahaan) dengan tetap meminimalkan “limbah” (sesuatu yang tidak memiliki value). 

Apa itu Otomatisasi dan Robotika?

Otomatisasi dan Robotika (Automation and Robotics) merupakan sistem yang menggabungkan antara teknologi dan mesin untuk melaksanakan berbagai tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Tujuan dari penerapan sistem ini adalah untuk meningkatkan level productivity dan efficiency dari manufaktur khususnya di era Industri 4.0.

Dalam dunia manufaktur, efisiensi dan efektivitas adalah kunci untuk mempertahankan daya saing di pasar global. Perusahaan perlu menggunakan berbagai sistem dan metodologi untuk mengoptimalkan proses produksi mereka, diantaranya adalah 7 sistem yang kami sebutkan diatas.

Pada artikel kali ini, tim Bawalaksana.id akan membahas 7 sistem vital tersebut agar proses produksi menjadi lebih efektif, yaitu sebagaimana berikut:

Quality Management Systems (QMS)

Quality Management System (QMS) adalah sistem yang terdokumentasi secara formal yang mencatat proses, prosedur dan tanggung jawab untuk mencapai kebijakan dan kualitas dari perusahaan.

Dengan menerapkan QMS di manufaktur, maka akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:

  • Mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan regulasi.
  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manufaktur secara berkelanjutan.

Dalam bahasa Indonesia, QMS juga dikenal dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sistem ini memungkinkan perusahaan mengelola kualitas produk atau layanan yang dijual kepada pelanggan.

Dalam praktiknya, implementasi QMS seringkali mengacu pada Standar Internasional seperti ISO 9001:2015. 

Standar Internasional ini akan memberikan kerangka kerja untuk sistem manajemen kualitas yang efektif dan berkelanjutan.

Rincian Manfaat dalam Quality Management Systems

Mengutip dari ASQ, bahwa menerapkan Quality Management Systems (QMS) dapat mempengaruhi setiap aspek kinerja di dalam organisasi, dengan rincian manfaatnya adalah seperti berikut:

  • Memenuhi persyaratan pelanggan: Hal ini dapat membantu untuk menanamkan kepercayaan pada organisasi. Sehingga pada gilirannya dapat berkontribusi untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan, penjualan dan business cycles yang terus berputar.
  • Memenuhi persyaratan organisasi: Sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi untuk menyediakan produk dan layanan dengan cara yang paling efisien. Hal ini ditinjau dari segi biaya dan sumber daya, serta menciptakan ruang untuk ekspansi, pertumbuhan dan profitabilitas.

Selain dari dua manfaat sistem QMS yang telah kami sebutkan diatas, masih ada lagi keuntungan lainnya yang dapat diperoleh, seperti:

  • Mengurangi limbah
  • Mencegah kesalahan
  • Menghemat biaya atau cost
  • Menetapkan arah seluruh organisasi
  • Memfasilitasi dan mengidentifikasi peluang pelatihan
  • Kontribusi dari para staf perusahaan untuk sustainability
  • Mendefinisikan, meningkatkan dan mengendalikan proses
  • Mengkomunikasikan kesiapan untuk memberikan hasil yang konsisten

Lean Manufacturing

Menurut Wikipedia, Lean Manufacturing merupakan sebuah metodologi produksi yang berfokus pada pengurangan waktu yang dihabiskan dalam sistem produksi serta waktu respons, mulai dari pemasok hingga ke pelanggan.

Metode ini sangat terkait erat dengan konsep Manufaktur Just-In-Time (JIT), yang bertujuan untuk menyesuaikan produksi berdasarkan permintaan aktual (market).

Sarana yang ditempuh adalah dengan hanya memproduksi barang yang telah dipesan. 

Sebagai hasilnya, Manufaktur JIT dapat meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan. 

Begitu juga dengan produktivitas yang semakin ditingkatkan secara berkelanjutan dengan meningkatkan efektifitas produksi dan supply chain.

Jika merujuk pada Process, tujuan utama dari Lean Manufacturing adalah untuk meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, meningkatkan kualitas produk dan pada akhirnya akan memberikan nilai yang lebih besar kepada pelanggan.

Key Principles di dalam Lean Manufacturing

Sebagaimana yang kami kutip dari Process, bahwa Inti dari Lean Manufacturing dibangun pada prinsip-prinsip untuk mengidentifikasi dan menghilangkan limbah. 

Adapun “limbah” yang dimaksud disini merujuk pada setiap aktivitas atau sumber daya yang tidak berkontribusi pada penciptaan nilai bagi pelanggan. 

Adapun key principles di dalam Lean Manufacturing adalah sebagaimana berikut:

  • Identifikasi Nilai: Menentukan apa yang benar-benar dianggap bernilai oleh pelanggan.
  • Value Stream (Aliran Nilai): Mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan dalam setiap proses.
  • Flow (Aliran Proses): Memastikan proses dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
  • Pull: Memproduksi apa yang dibutuhkan pasar, bukan berdasarkan perkiraan.
  • Kesempurnaan: Melakukan peningkatan berkelanjutan.
Sistem Otomasi Pneumatik (Pneumatic Mechatronics) by Metal Work
Sistem Otomasi Pneumatik untuk Manufaktur Cerdas by Metal Work Pneumatic.

Manfaat yang diperoleh dari Lean Manufacturing

Menurut ToughNickel, penerapan Lean Manufacturing di manufaktur dapat membawa berbagai manfaat, antara lain:

  • Waste Reduction: Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam produksi, termasuk waktu tunggu, kelebihan produksi, kelebihan proses dan lain-lain.
  • Quality Improvement: Yaitu dengan berfokus pada proses produksi yang efisien. Sehingga kesalahan dan cacat produksi dapat diminimalisir. Dengan begitu kualitas produk atau layanan dapat meningkatkan.
  • Cost Efficiency: Mengurangi pemborosan yang secara langsung dapat berdampak pada pengurangan biaya produksi.
  • Faster Production Times: Mengeliminasi pemborosan dalam proses produksi yang dapat membuat waktu produksi menjadi lebih singkat.
  • Customer Satisfaction: Dengan memberikan perhatian pada nilai (value) yang diharapkan oleh pelanggan dan meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan, dengan begitu kepuasan pelanggan pun dapat ditingkatkan.
  • Flexibility: Lean Manufacturing dapat meningkatkan kemampuan manufaktur untuk beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dengan lebih cepat dan efektif.
  • Improved Employee Morale: Sistem ini juga mengadopsi pendekatan yang melibatkan karyawan dalam proses peningkatan yang berkelanjutan. Sehingga kemudian dapat membantu untuk meningkatkan keterlibatan semua karyawan dan meningkatkan moral mereka.

Sebagai informasi, bahwa filosofi tentang Lean Manufacturing pertama kali diperkenalkan oleh Toyota Production System (TPS) yang dikembangkan pada tahun 1950-an. 

Hal ini pun kemudian diadopsi dan disesuaikan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

Baca Juga: Jenis-jenis Perusahaan Manufaktur dan Karakteristiknya

Six Sigma

Menurut Wikipedia, Six Sigma (6σ) adalah sebuah metodologi manajemen kualitas yang bertujuan untuk mengurangi variasi dalam proses produksi dan bisnis, sehingga dapat mengurangi cacat produksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Six Sigma pertama kali diperkenalkan oleh insinyur dari Amerika, Bill Smith, saat bekerja di Motorola pada tahun 1986.

Sistem ini dapat diterapkan dengan menggunakan metode manajemen kualitas yang empiris dan statistik. Dalam penerapannya, perlu melibatkan orang-orang yang berperan sebagai ahli Six Sigma. 

Jika perusahaan Anda ingin menerapkan metode ini, maka akan ada target tertentu yang harus dipenuhi. Sehingga perusahaan atau manufaktur dapat memenuhi kriteria Six Sigma dengan batas level minimun yang telah ditentukan.

Tujuan Six Sigma dan Cara Menghitungnya

Tujuan Six Sigma adalah untuk mencapai hampir tidak ada cacat atau kegagalan dalam proses (baik berupa jasa atau produk). 

Hal ini diukur dari Nilai Sigma yang telah ditentukan dan didefinisikan sebagai tidak lebih dari 3,4 cacat per satu juta peluang (Defects Per Million Opportunities). 

Maknanya, bahwa proses harus dapat beroperasi pada tingkat efisiensi yang sangat tinggi, yaitu mencapai 99,99966% efisiensi.

Perlu disebutkan, bahwa nilai 3,4 merupakan nilai yang didefinisikan sebagai level Sigma paling rendah.

Adapun persen efisiensi (99,99966%) adalah dianggap sebagai nilai Mean. 

Ketika level Sigma sebuah manufaktur atau penyedia layanan berada di angka lebih dari 3,4 maka perusahaan tersebut dapat dikatakan memiliki level cacat produksi yang tidak baik.

Perlu diketahui, bahwa untuk menghitung level Sigma diperlukan tim ahli di bidang statistik. 

Dengan begitu, perusahaan Anda dapat mengetahui angka yang pasti dan akurat berdasarkan total cacat produksi, kesalahan dan/atau tingkat kerusakan yang dihitung dalam persen (%).

Metodologi Six Sigma

Dalam penerapannya, Six Sigma memiliki dua metodologi utama:

  1. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)

Metode ini umumnya digunakan untuk meningkatkan proses yang sudah ada. 

DMAIC adalah pendekatan sistematis yang dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Dengan begitu, manufaktur dapat dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi. 

Perlu untuk dicatat, bahwa agar implementasi dari metodologi DMAIC dapat berjalan dengan baik, diperlukan komitmen dari semua tingkatan organisasi. Serta pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip pengelolaan kualitas.

  1. DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Verify)

Metode yang kedua ini memiliki fungsi yang berbeda dari sebelumnya. DMADV merupakan metode yang efektif untuk pengembangan produk atau proses yang baru di sebuah manufaktur. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa inisiatif baru yang dirancang tetap mempertimbangkan kualitas dan kepuasan pelanggan sejak fase awal. 

Melalui pendekatan yang terstruktur dan berbasis data, manufaktur dapat meningkatkan rasio keberhasilan produk atau proses baru yang mereka adopsi.

Manfaat Six Sigma bagi Perusahaan Manufaktur

Manfaat dari implementasi Six Sigma di perusahaan manufaktur tentunya sangat banyak sekali. Baik ditinjau dari peningkatan kualitas produk, cost-efficiency, customer satisfaction hingga peningkatan revenue.

Berikut ini adalah 6 manfaat dari penerapan Six Sigma untuk manufaktur yang kami rangkum dari berbagai sumber:

  1. Peningkatan Kualitas Produk

Six Sigma menggunakan pendekatan berbasis data dan metode statistik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan cacat atau kesalahan dalam suatu proses produksi. 

Salah satu caranya adalah dengan mengurangi variasi produk, sehingga kualitasnya menjadi lebih baik dan konsisten.

AQS menyebutkan bahwa Six Sigma dapat diimplementasikan sebagai strategi bisnis melalui proyek-proyek yang dipilih berdasarkan dampaknya terhadap hasil akhir organisasi. 

Untuk mencapai hal itu, tentunya perlu mendapatkan dukungan dari dari manajemen tingkat atas hingga melibatkan semua karyawan.

  1. Efisiensi Proses

Penerapan metode Six Sigma dapat membantu mengurangi variasi dan meningkatkan kontrol proses, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi. 

Corporate Finance Institute mengatakan, bahwa Six Sigma dapat diterapkan pada proses apa pun di industri mana pun untuk membangun sistem manajemen guna mengidentifikasi kesalahan dan menghilangkannya. 

Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi struktur bisnis, kualitas proses dan profitabilitas dari suatu bisnis.

  1. Pengurangan Biaya

Six Sigma dapat membantu perusahaan mengurangi biaya produksi dengan mengurangi cacat dan meningkatkan efisiensi. 

Menurut BrandMinds, dengan menggunakan metode Six Sigma, Motorola berhasil mengurangi cacat produk hingga 1/100 dalam empat tahun. 

Hal ini pun berdampak positif bagi perusahaan dan membawa nama Motorola sebagai pemenang penghargaan Malcolm Baldrige National Quality Award pada tahun 1988.

  1. Kepuasan Pelanggan

Sebagaimana yang telah kami sebutkan sebelumnya, bahwa metode Six Sigma juga dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan dan bahkan revenue dari suatu perusahaan. 

Six Sigma Daily mengungkapkan rahasia tentang bagaimana pendiri Amazon, Jeff Bezos dapat meningkatkan revenue perusahaan hingga 37% atau $386 miliar dalam setahun.

Jeff Bezos melakukan pendekatan Working Backwards sebagai cerminan dari metode Six Sigma, yang berfokus pada understanding customers’ needs dan memenuhi permintaannya. 

Sebagai hasilnya, pertumbuhan dan pendapatan perusahaan menjadi meningkat seiring dengan semakin banyak pelanggan yang merasa puas. 

Bahkan, Amazon dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan meningkatkan market share di industri marketplace.

  1. Peningkatan Keuntungan

Mengimplementasikan Six Sigma pada sebuah perusahaan manufaktur dapat meningkatkan tingkat efisiensi dan meminimalisir cacat produksi. 

Dengan begitu, peningkatan keuntungan yang diraih oleh perusahaan merupakan suatu keniscayaan. 

Metode Six Sigma dapat membantu dalam melakukan measurement, analisis dan perbaikan proses. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan productivity. 

Ketika proses dapat menjadi lebih efisien, dengan begitu produk atau layanan yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menggunakan biaya yang lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat.

Sebagai hasilnya semua hal tersebut pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  1. Kultur Perusahaan yang Lebih Baik

Manfaat yang keenam dari penerapan metode Six Sigma adalah untuk membantu manufaktur dalam membangun kultur yang baik. 

Adapun cara yang dapat dilakukan berdasarkan referensi yang kami peroleh dari iSixSigma adalah sebagai berikut:

  • Mengubah cara kerja dengan fokus kepada proses: Six Sigma menggabungkan pendidikan dengan pemecahan masalah secara langsung. Sehingga cara kerja lebih berorientasi pada proses yang efektif dan kepuasan pelanggan, bukan pada departemen, fungsi atau tugas.
  • Menyebarkan pengetahuan dan improvisasi: Six Sigma tidak hanya mengandalkan spesialis untuk melakukan perbaikan, tetapi juga melibatkan para pemimpin proyek, anggota tim dan manajer yang mendapatkan pelatihan dan sertifikasi Six Sigma.
  • Mengembangkan leader untuk Six Sigma: Metode Six Sigma dapat menjadi kesempatan untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan. Dalam hal ini adalah pengaruh positif, persuasi, pendekatan sistematis, komunikasi yang efektif, penanganan ambiguitas, visi dan conflict management. 
  • Memanfaatkan dashboard untuk membuat keputusan yang lebih baik: Sudah menjadi hal yang lazim, bahwa pada umumnya manager cenderung sering berubah-ubah antara strategi dan action. Manfaat dashboard sendiri adalah sebagai alat untuk menentukan eksekusi dan strategi. Dengan demikian, akan membuat manajer bisa menjadi lebih berhati-hati dan seimbang dalam mengambil suatu tindakan.

Tabel berikut ini dapat memberikan gambaran secara global tentang perbedaan antara kultur manufaktur tradisional dan yang sudah menerapkan Six Sigma.

Aspects of CultureTraditionalSix Sigma
Orientasi kerjaSesuai departemen, fungsi dan/atau tugasProcess flow dan segala hal yang berhubungan dengan kepuasan customer.
Siapa yang dapat menentukan hal-hal yang perlu ditingkatkanPara manager senior dan manager departemenPara senior dan manager dari setiap departemen, ditambah berbagai saran dari bawahan mulai dari pemimpin proyek dan anggota tim.
Kepemimpinan untuk perbaikanManajer fungsional atau pemimpin proyek yang ditunjukChampions and improvement specialist (sesuai dengan sabuk Six Sigma).
Siapa yang memiliki skill untuk mengembangkan dan mengimplementasikan solusiPara specialist (misalnya engineers) dan managerPara spesialis yang ahli di bidangnya ditambah project leaders, anggota tim dan manager.
Metode perbaikan dan tool yang digunakanOrang yang paling familiarPendekatan dan tool yang umum dan komprehensif.
Tingkat keterlibatan operatorAd hocDisebarluaskan melalui Yellow Belt training.
Disiplin project management terkait dengan perbaikanVariableGate reviews di setiap langkah DMAIC.
Bagaimana performa diukurActual vs. budgetDampak terhadap Xs (ukuran sebab akibat) yang mempengaruhi Ys (hasil).
Tabel perbandingan kultur perusahaan tradisional dan Six Sigma – Source iSixSigma
Sistem otomasi dan robotika untuk meningkatkan efisiensi manufaktur - Photo by Shutterstock
Sistem otomasi dan robotika untuk meningkatkan efisiensi manufaktur – Photo by Shutterstock

Sistem Otomasi dan Robotika

Sebagaimana yang sudah kami sebutkan sebelumnya, bahwa otomasi industri dan robotika merupakan sistem yang menggabungkan antara teknologi dan mesin. Sistem ini bertujuan untuk melaksanakan berbagai tugas yang pada umumnya dilakukan oleh manusia.

Sistem otomasi dapat dirancang untuk berbagai industri dan manufaktur komersial. Penerapan sistem ini dapat memberikan manfaat dalam hal peningkatan kualitas, akurasi dan kecepatan produksi.

Penerapan sistem otomasi dan robotika di sebuah manufaktur dapat dikombinasikan dengan salah satu dari tiga sistem yang telah kami sebutkan sebelumnya. Dengan begitu, perusahaan manufaktur memiliki advantages yang dapat mengungguli para kompetitornya.

Ketika berbicara tenang sistem otomasi, tentunya juga erat kaitannya dengan sistem robotika. 

Apa benefit sistem otomasi dan robotika bagi manufaktur?

Sebelum membahas tentang benefit dari sistem robotika atau Robotic System, perlu diketahui dulu pengertiannya.

Robotic System merupakan cabang dari teknologi yang berkaitan dengan desain, konstruksi, operasi dan penggunaan robot. 

Sebuah vendor dapat merancang robot dirancang untuk menjalankan tugas-tugas yang mungkin sulit atau berbahaya bagi manusia. 

Mengutip dari Robotiq, bahwa saat ini penggunaan robot sudah umum dilakukan. Adapun peran utamanya adalah untuk melaksanakan tugas-tugas yang berat dan berbahaya. 

Sebagaimana diketahui, bahwa di manufaktur sendiri ada beberapa pekerjaan yang sangat berbahaya. Karena itu, melibatkan robot adalah cara yang terbaik.

Sebuah robot dapat dirancang dengan tujuan secara khusus untuk mengangkat benda yang sangat berat atau mengaduk logam cair bersuhu 2000°C.

Seiring berkembangnya teknologi, manufaktur robot akan menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti mekanika, elektronika, komputer dan Artificial Intelligence (AI). 

Dengan begitu, sistem otomasi di industri dapat beroperasi secara otomatis atau semi-otomatis dengan melibatkan robot.

Hasilnya, proses produksi di manufaktur menjadi lebih cepat, aman bagi para pekerja, hemat biaya, serta hasil yang lebih konsisten dan berkualitas tinggi.

Contoh Penerapan Sistem Otomasi dan Robotika

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan sistem otomasi dan robotika di berbagai industri atau manufaktur.

  • Manufaktur: Robot lengan yang digunakan untuk perakitan komponen elektronik atau otomotif.
  • Pertanian: Sistem irigasi otomatis yang mengatur penyiraman tanaman berdasarkan kebutuhan air yang telah diprogram.
  • Perawatan Kesehatan: Robot bedah yang membantu dokter dalam melakukan operasi dengan presisi yang tinggi dan cepat.

Benefit yang dapat diraih dengan menggunakan sistem otomasi dan robotika

  • Efisiensi Waktu dan Biaya: Mengurangi waktu proses dan biaya operasional.
  • Penurunan Risiko Kerja: Mengurangi risiko cedera pada pekerja dalam lingkungan kerja yang berbahaya atau terhadap objek yang dikerjakan.
  • Kualitas dan Akurasi: Meningkatkan kualitas produk dan akurasi dalam produksi atau layanan.

Komponen Penting di dalam Sistem Otomasi dan Robotika

Agar sistem otomasi dan robotika dapat bekerja dengan baik, maka diperlukan sejumlah komponen vital, seperti berikut ini:

  • Sensor
  • Aktuator
  • Kontroler 
  • Software
  • Perangkat pneumatik
  • Rangka atau sasis

Penggerak utama robot adalah aktuator listrik, pneumatik atau kombinasi dari keduanya (elektro-pneumatik). 

Dengan kata lain, aktuator dan sistem pneumatik merupakan penggerak utama dari suatu robot atau lengan robot.

Oleh sebab itu, kedua komponen ini diperlukan maintenance yang rutin dan pemeriksaan secara berkala. Sehingga dapat menunjang kinerja proses otomasi industri menjadi lebih efektif dan produktif.

Kebalikannya, ketika kedua komponen tersebut tidak diperhatikan dengan baik, maka akan mempengaruhi tingkat akurasi dan konsumsi energi yang tinggi. Bahkan dapat mengakibatkan downtime yang berakibat pada pembengkakan cost produksi.

Implementasi sistem pneumatik dengan vacuum suckers di manufacture phone factory - Agar sistem pneumatik bekerja dengan baik
Implementasi sistem pneumatik dengan vacuum suckers di manufacture phone factory

Peran Vital Selang Pneumatik di dalam Sistem Otomasi

Pneumatic Hoses atau selang pneumatik merupakan komponen yang digunakan untuk mengalirkan udara bertekanan ke seluruh bagian dari sistem otomasi. 

Selang pneumatik diibaratkan seperti urat atau otot pada manusia yang dapat menyalurkan energi (dalam hal ini udara bertekanan) ke aktuator untuk menghasilkan gerakan mekanis.

Dengan begitu, perangkat yang bergerak pada robot dapat berfungsi secara akurat, otomatis atau semi-otomatis. 

Selang pneumatik menjadi pilihan terbaik untuk sistem otomasi dan robotika, karena telah diakui fleksibilitas dan kekuatannya. 

Keberadan selang pneumatik memungkinkan pergerakan yang halus dan presisi di aplikasi robotika.

Baca Juga: Kebocoran Sistem Pneumatik Dapat Mengakibatkan Pembengkakan Cost Produksi hingga $38,776

Penggunaan Selang Pneumatik di Sistem Otomasi Industri

Selang pneumatik merupakan bagian penting dari Pneumatic System di industri untuk menjalankan sistem otomasi.

Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi selang selang pneumatik di berbagai industri atau manufaktur sebagaimana yang kami kutip dari The Engineer Post:

  • Industrial robots
  • Automotive industry
  • Manufacturing industries
  • Machine tool manufacturers
  • Processing industries (petrochemical, food processing, textiles, paper)

Adapun beberapa tugas yang dapat dikerjakan oleh sistem pneumatik di dunia industri adalah sebagaimana berikut

  • Mengisi dan mencampur komposisi bahan
  • Pengemasan produk
  • Sistem perakitan
  • Clamping
  • Drilling
  • Dan lainnya

Sebagai informasi tambahan, bahwa penggunaan selang pneumatik dapat menjadi sangat luas dan tidak terbatas pada industri atau manufaktur.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap terkait implementasi selang pneumatik, silahkan mengunjungi artikel kami, 15+ Industri yang Menggunakan Sistem Pneumatik.

Baca Juga: Penerapan Sistem Pneumatik di Manufaktur Elektronik dan Fungsinya

Manufacturing Execution Systems (MES)

Mengutip dari Wikipedia, Manufacturing Execution Systems (MES) adalah sistem komputerisasi yang digunakan di dalam manufaktur untuk melacak dan mendokumentasikan transformasi bahan baku menjadi barang jadi. 

MES menyediakan informasi yang akan membantu dalam mengambil keputusan, serta untuk memahami bagaimana kondisi saat ini di lantai pabrik. Hal ini selanjutnya dapat berkontribusi pada optimalisasi output produksi. 

Secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa MES berfungsi sebagai sistem pemantauan real-time untuk mengatur sejumlah proses produksi. 

Apa Manfaat dari Manufacturing Execution Systems?

Tidak diragukan lagi, bahwa pada saat ini manufaktur berada di bawah tekanan yang sangat besar untuk mengembangkan produk berkualitas tinggi dengan cepat dan hemat biaya. 

Demikianlah yang ditulis oleh Industry Week saat berbicara tentang manfaat Manufacturing Execution Systems yang meliputi beberapa hal berikut:

  1. Reduce scrap and waste

MES dapat membantu manufaktur untuk mengatasi sisa produksi atau limbah yang berasal dari komponen yang rusak dan material yang terbuang.

  1. Capture costs more precisely

Dengan menggunakan MES maka manufaktur dapat menentukan biaya produksi dengan lebih akurat dan real-time. Hal ini dapat mencakup biaya tenaga kerja, limbah, downtime, biaya perkakas dan biaya lainnya yang terjadi langsung di lantai pabrik. 

Seluruh informasi ini menjadi sangat penting bagi manufaktur, karena dapat digunakan untuk menentukan harga produk baru dan menegosiasikan kembali bisnis yang tidak menguntungkan. 

Singkatnya, MES dapat membantu perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan data biaya produksi yang akurat dan tepat waktu.

  1. Increase uptime

Waktu aktif atau uptime merupakan kunci penting di dalam productivity dari manufaktur. Semakin tinggi uptime, maka semakin banyak produk yang dapat dihasilkan sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan revenue secara signifikan.

Dengan menggunakan MES, maka perusahaan dapat mengetahui schedule dan preventive maintenance yang terintegrasi dengan baik. 

  1. Reduce inventory 

Menggunakan MES dapat membantu dalam manajemen inventory dengan adanya informasi yang up to date, meliputi beberapa hal berikut:

  • Produksi baru
  • Produk sisa
  • Bahan yang tidak sesuai
  • Dan lain-lain

Dengan demikian, orang-orang yang bertanggung jawab untuk purchasing, shipping dan scheduling akan mengetahui bahan apa yang masih tersedia atau belum dioptimalkan. 

Hal ini pun akan membantu perusahaan untuk menghindari persediaan yang berlebihan dan tidak diperlukan. 

Sebagai informasi, bahwa reducing inventory memiliki banyak manfaat, diantaranya:

  • Meningkatkan Laba Perusahaan: Hal ini diperoleh karena manufaktur dapat menghemat biaya pembelian baku, penyimpanan dan pengelolaan. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan arus kas secara efektif.
  • Menjaga Kualitas Produk: Dengan melakukan reducing inventory, perusahaan dapat mengurangi risiko produk rusak, kadaluarsa atau usang. Produk yang lebih segar dan berkualitas akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management (SCM) adalah pengelolaan arus barang dan jasa yang melibatkan pergerakan dan penyimpanan bahan baku, persediaan barang dan produk jadi dari titik asal hingga sampai ke titik konsumsi.

Dalam bahasa Indonesia SCM juga dikenal dengan istilah Manajemen Rantai Pasokan yang melibatkan koordinasi dan kolaborasi antar channel partners, meliputi:

  • Pemasok
  • Perantara
  • Penyedia layanan logistik
  • Pelanggan

Tujuan dari Manajemen Rantai Pasokan adalah untuk meminimalkan biaya dan efisiensi operasional serta untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Manfaat Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen Rantai Pasokan memiliki beragam manfaat yang signifikan bagi perusahaan manufaktur, antara lain:

Efisiensi Operasional

Dengan adanya Manajemen Rantai Pasokan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya, mengurangi biaya produksi dan menghindari kelebihan stok yang tidak perlu.

Peningkatan Kualitas Produk

Dengan kontrol yang ketat atas rantai pasokan, manufaktur dapat memastikan kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dengan begitu produk yang dihasilkan pun menjadi lebih berkualitas.

Fleksibilitas dan Responsif

Manajemen Rantai Pasokan yang baik memungkinkan perusahaan untuk bisa lebih responsif terhadap perubahan permintaan pasar. Lebih dari itu, manufaktur juga dapat memiliki kemampuan untuk menyesuaikan proses produksi dengan cepat dan baik.

Mengurangi Resiko 

Pemahaman dan praktik yang baik terhadap Manajemen Rantai Pasokan dapat membantu manufaktur untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang terkait dengan gangguan supply, perubahan harga bahan baku atau perubahan regulasi.

Meningkatkan daya saing

Manajemen terhadap rantai suplai yang efektif dapat meningkatkan daya saing bagi manufaktur. Hal ini pun akan membuat perusahaan mampu untuk membuat produk dengan harga yang kompetitif dan juga layanan yang baik kepada para pelanggan.

Bagaimana Suatu Rantai Pasokan Dikatakan Efisien?

Sebuah rantai pasokan dikatakan efisien ketika ia mampu mengoptimalkan aliran barang atau jasa dari pemasok ke konsumen. 

Dengan kata lain, efisiensi rantai pasokan dapat dilihat dari seberapa besar biaya dan waktu yang dapat dihemat oleh manufaktur tanpa mengorbankan kualitas produk yang dibuat.

Perlu diketahui, bahwa efisiensi dalam rantai pasokan tidak dapat diraih dengan mudah, kecuali dengan integrasi yang baik antara semua pihak terkait.

 Termasuk juga dalam hal ini adalah supplier atau produsen, pemasok, distributor dan juga pengecer. 

Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektifitas rantai pasokan, diperlukan adanya teknologi informasi atau software yang canggih. 

Sehingga dapat membantu dalam transparansi data dan komunikasi yang lancar.

Apakah Manajemen Rantai Pasokan Sangat Penting Bagi Manufaktur?

Dalam konteks manufaktur, Manajemen Rantai Pasokan memiliki peranan yang sangat krusial dan penting dalam beberapa hal seperti berikut:

  • Menghemat cost
  • Mengoptimalkan produksi
  • Meningkatkan respons terhadap permintaan pasar

Dengan Manajemen Rantai Pasokan yang efektif, perusahaan manufaktur dapat mencapai efisiensi yang lebih besar, kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan daya saing yang baik di market yang semakin kompetitif.

Sistem Manajemen Gudang

Sistem Manajemen Gudang atau Warehouse Management Systems (WMS) adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung dan mengoptimalkan manajemen gudang dan operasi distribusi. 

Dalam bahasa Indonesia, WMS juga dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Gudang yang menyediakan alat untuk mengelola inventaris, perintah kerja, peralatan gudang dan proses pemenuhan pesanan secara efektif dan efisien.

Manfaat utama Sistem Manajemen Gudang 

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penerapan Sistem Manajemen Gudang (WMS):

  • Optimalisasi Inventaris: WMS dapat membantu Anda dalam dalam pelacakan akurat untuk inventaris, serta untuk mengurangi kesalahan penghitungan dan mencegah overstock atau stockout.
  • Peningkatan Efisiensi Operasional: Melalui otomatisasi proses, seperti penempatan dan pengambilan barang, WMS dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi waktu siklus operasi.
  • Akurasi Pesanan: Sistem ini dapat membantu dalam meningkatkan akurasi pengiriman pesanan dengan memastikan barang yang tepat dikirim ke pelanggan yang tepat.
  • Pelaporan dan Analisis: WMS juga menyediakan laporan terperinci dan analisis kinerja gudang. Dengan begitu, pengambilan keputusan dapat menjadi lebih baik dan memiliki pola perbaikan yang berkelanjutan.

Apa Tujuan Utama dari Sistem Manajemen Gudang?

Tujuan utama dari Sistem Manajemen Gudang adalah untuk menyediakan proses yang terorganisir dan efektif dalam operasi gudang, yang meliputi beberapa hal berikut ini:

  • Mengelola penerimaan dan penyimpanan barang.
  • Mengoptimalkan penempatan dan pengambilan barang.
  • Memastikan akurasi inventaris dan pemenuhan pesanan.
  • Mengurangi biaya operasional melalui efisiensi dan pengurangan kesalahan.

Warehouse Management Systems (WMS) memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional gudang. 

Dengan berbagai manfaat dan tujuan yang ditawarkan, WMS menjadi investasi penting bagi perusahaan untuk berbagai sektor industri.

Baca Juga: Karakteristik Perusahaan Manufaktur dan Dampaknya Bagi Ekonomi Domestik


Dalam artikel ini, kami telah membahas 7 sistem vital yang dapat membuat proses manufaktur berlangsung efektif. 

Dengan mengintegrasikan semua sistem ini, harapannya perusahaan manufaktur dapat meningkatkan kualitas produk, efisiensi operasional, kepuasan pelanggan dan competitive advantages. 

Pada hari ini, telah banyak manufaktur yang mengimplementasikan beberapa dari tujuh sistem yang telah kami sebutkan, khususnya adalah sistem otomasi industri. 

Sistem otomasi industri merupakan hal yang lazim diimplementasikan oleh berbagai manufaktur di berbagai sektor. Karena dapat berkontribusi pada productivity, cost-efficiency dan sustainability.

Bawalaksana.id adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Industrial Parts Supplier. Kami dapat menyuplai berbagai produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan MRO (Maintenance, Repair, Operation) dari perusahaan Anda.

Diantara perangkat yang dapat kami supply adalah pneumatic automation parts and components seperti aktuator, FRL unit, valves, hingga pressure gauges, mechanical and electrical parts dan berbagai perangkat pendukung untuk sistem otomasi industri.

Informasi selengkapnya tentang produk dan layanan kami, silahkan mengunjungi tim Sales Enginer kami dengan klik button kontak kami di bawah ini.

Recent Posts

Recommendations

Feel overwhelmed when selecting industrial automation components?

We are here to assist you in selecting the optimal industrial automation parts and components for your specific requirements. Invest in high-quality equipment to prevent unpredictable downtime that leads to high maintenance expenses.

Related Post

Pin It on Pinterest

Share This